Jangan Asal Tiru! Begini Cara Desain Compensation & Benefits yang Sesuai Gen Z

Di tengah derasnya perubahan dunia kerja, satu pertanyaan penting mulai muncul di benak para profesional HR dan business leader:

Apakah sistem Compensation & Benefits (C&B) yang kita punya hari ini masih relevan dengan ekspektasi karyawan yang sebenarnya?

Untuk waktu yang lama, banyak organisasi merancang sistem C&B berdasarkan pola lama—yang berfokus pada gaji tetap, bonus tahunan, tunjangan standar, dan insentif yang “itu-itu saja”. Semuanya serba formal, generik, dan dianggap sebagai ‘paket lengkap’ yang bisa memuaskan semua karyawan dari semua generasi.
Tapi… dunia tidak lagi seperti dulu.

Kini kita berhadapan dengan angkatan kerja baru: Gen Z.
Mereka lahir di era internet, besar dalam dunia yang penuh pilihan, dan memiliki cara pandang yang sangat berbeda soal pekerjaan, karier, dan nilai hidup. Mereka tidak hanya bekerja untuk gaji, tapi juga mencari makna, fleksibilitas, dan keseimbangan hidup.

Berbagai studi dan data global pun menguatkan fenomena ini:

  • Gen Z sangat memperhatikan isu kesejahteraan mental, bukan sekadar benefit finansial.
  • Mereka ingin transparansi dan keadilan, bukan janji manis di awal kerja.
  • Mereka menuntut perusahaan menyediakan ruang untuk berkembang, belajar, dan menjadi versi terbaik dari diri mereka.

Sayangnya, banyak perusahaan masih mengandalkan pendekatan C&B generasi lama—atau bahkan sekadar meniru paket benefit dari perusahaan besar lain tanpa memahami konteks internal dan karakteristik karyawan mereka sendiri.
Hasilnya? C&B jadi program mahal yang tidak efektif. Karyawan tidak merasa dilibatkan, perusahaan kehilangan engagement, dan turnover pun terus naik.

Inilah saatnya kita berhenti bermain aman dan ikut-ikutan.
Mendesain sistem C&B untuk Gen Z bukan cuma soal menambah tunjangan atau memoles benefit supaya terlihat keren. Tapi tentang mengubah cara pandang—dari yang dulunya transaksional, menjadi relasional dan manusiawi.

C&B yang efektif bukan yang paling mewah, tapi yang paling nyambung dengan kebutuhan nyata karyawan.
Dan kabar baiknya, dengan pendekatan yang tepat, kamu tidak hanya bisa menjaga loyalitas Gen Z, tapi juga membuat mereka tumbuh bersama visi jangka panjang perusahaan.

Artikel ini akan mengajak kamu untuk menyelami:

  • Kenapa pendekatan lama dalam C&B mulai kehilangan relevansi
  • Apa yang sebenarnya diharapkan Gen Z dari sistem kompensasi
  • Dan yang terpenting: Bagaimana mendesain strategi C&B yang tepat sasaran, fleksibel, dan punya dampak jangka panjang

1. Gaji Tetap Penting, Tapi… Transparansi Lebih Penting Lagi

Gen Z itu kritis, melek informasi, dan anti ‘abu-abu’. Mereka bukan cuma pengin tahu berapa gaji yang mereka terima, tapi juga kenapa segitu, bagaimana proses evaluasinya, dan apa yang bisa mereka lakukan biar naik level.

Jadi, daripada menyembunyikan struktur gaji dan berharap mereka nggak tanya-tanya, mending buka aja kartunya—dengan struktur yang adil dan jelas.

Tips:
Bikin panduan kompensasi yang transparan: level jabatan, range gaji, dan apa saja indikator kinerja yang dinilai. Ini bukan cuma bikin mereka merasa dihargai, tapi juga memberi motivasi buat berkembang.


2. Fleksibilitas adalah Valuta Baru

Gen Z lebih menghargai waktu dan kebebasan ketimbang duduk manis 9 to 5 di kantor.

Banyak dari mereka akan memilih benefit seperti:

  • Jam kerja fleksibel
  • Opsi WFH
  • Remote day per minggu
  • Extra leave buat urusan pribadi

Bagi Gen Z, “kerja cerdas” jauh lebih seksi daripada “kerja keras doang”.

Tips:
Coba desain skema benefit fleksibel yang bisa dipilih sendiri oleh karyawan sesuai kebutuhan mereka. Bisa mulai dari paket cuti tambahan, opsi upgrade gadget kerja, sampai subsidi co-working space.


3. Well-being Is the Real Bonus

Bonus tahunan? Oke, itu masih penting.
Tapi coba tanya Gen Z, apa yang mereka anggap “benefit yang paling bikin bahagia”?

Jawabannya bisa jadi:

  • Konseling kesehatan mental
  • Akses aplikasi mindfulness atau gym
  • Budget hobi dan kreativitas
  • Kegiatan volunteer yang didukung perusahaan

Mereka ingin jadi bagian dari perusahaan yang care, bukan cuma ngejar cuan.

Tips:
Alih-alih nambahin nominal bonus aja, sisihkan anggaran C&B untuk hal-hal yang berdampak pada kualitas hidup. Trust me, loyalitas itu datang dari perhatian kecil yang tulus.


4. Pendidikan dan Pengembangan Diri = Investasi Favorit Gen Z

Banyak Gen Z nggak puas cuma kerja sesuai job desc. Mereka haus ilmu, ingin belajar hal baru, dan tertarik menambah skill yang mungkin nggak selalu terkait langsung dengan pekerjaan mereka sekarang.

Bagi mereka, pengembangan diri itu bagian dari kompensasi jangka panjang.

Tips:
Tawarkan benefit seperti:

  • Akses kursus online premium (Coursera, Skillshare, dll)
  • Budget personal development
  • Waktu khusus belajar tiap bulan (learning hours)
  • Program mentoring internal yang seru

5. Desain Benefit yang Bisa Dipilih, Bukan Dipaksa

Nah, ini yang kadang dilupakan: Gen Z suka pilihan.
Nggak semua dari mereka butuh subsidi parkir, dan nggak semua juga pakai BPJS plus asuransi tambahan.

Mereka pengin punya kendali atas apa yang mereka terima.

Tips:
Coba desain model flexi-benefit atau point-based system, di mana setiap karyawan dapat “poin” per tahun untuk memilih sendiri benefit yang mereka inginkan. Rasanya jadi lebih personal, dan yang paling penting: mereka merasa didengarkan.


Gen Z Bukan Manja, Mereka Punya Value yang Jelas

Seringkali, Gen Z dicap “manja” atau “banyak maunya”. Tapi kalau kamu perhatikan lebih dalam, mereka sebenarnya cuma ingin diperlakukan sebagai manusia yang utuh: punya mimpi, butuh waktu untuk diri sendiri, dan ingin merasa punya makna di tempat kerja.

Itu sebabnya desain Compensation & Benefits yang cocok buat mereka nggak bisa asal copy-paste. Harus berangkat dari pemahaman tentang apa yang mereka butuhkan, bagaimana mereka hidup, dan apa yang mereka nilai.

So, kalau kamu HR, leader, atau business owner, stop mikir “yang penting ada benefit-nya”.
Mulailah bertanya:

“Apakah benefit ini benar-benar berarti buat mereka?”

Dan ketika kamu berhasil menjawab itu…
Selamat! Kamu sudah satu langkah lebih dekat untuk membuat Gen Z stay, grow, and thrive bareng perusahaanmu

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *